Waspada Sejak Dini, Inilah Penyebab Kanker Otak pada Anak

Waspada Sejak Dini, Inilah Penyebab Kanker Otak pada Anak

Penulis: Dhiya | Editor: Niahappy

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari

Terakhir ditinjau: 25 Juli 2020

 

Kanker merupakan salah satu penyakit yang paling menakutkan, terutama kanker otak. Kanker otak merupakan akibat dari sel-sel otak yang tumbuh secara abnormal. Jika sel-sel otak yang abnormal mulai tumbuh berlipat ganda maka tumor otak primer terjadi dan mulai menyebar di dalam otak. Kondisi tersebut yang membuat anak terserang kanker otak. Kanker otak dapat menyerang anak-anak yang dipercaya oleh para ilmuwan sebagai bagian dari hasil mutasi gen.

Tumor yang ada pada anak-anak bisa jinak atau ganas, tetapi keduanya dapat mengancam jiwa. Namun, yang perlu Anda ketahui adalah anak-anak dengan kanker otak sering memiliki prognosis yang lebih baik daripada orang dewasa dengan kondisi yang sama, dan sebagian besar anak-anak yang didiagnosis dengan kanker otak akan bertahan hidup hingga dewasa. Sebelum terlambat, Anda wajib mengetahui apa saja penyebab kanker otak pada anak.

Baca Juga : Pengobatan Kemoterapi dan Efek Sampingnya

1. Kondisi Gen yang Diwariskan

Jika Anda sebagai orang tua atau ada saudara yang didiagnosis menderita kanker otak, maka Anda dan anak lebih berisiko tinggi menderita kanker otak. Para peneliti telah menemukan perubahan gen yang menyebabkan beberapa sindrom warisan yang langka seperti neurofibromatosis, tuberous sclerosis, sindrom Li-Fraumeni, dan penyakit von Hippel-Lindau dapat meningkatkan risiko mengembangkan beberapa tumor otak. Misalnya sindrom Li-Fraumeni yang disebabkan oleh perubahan gen yang mencegah sel dengan DNA yang rusak tumbuh. Perubahan gen ini meningkatkan risiko mengembangkan tumor otak serta beberapa kanker lainnya.

2. Paparan Radiasi

Paparan radiasi dalam jumlah besar telah dikaitkan dengan beberapa jenis kanker termasuk kanker otak pada anak. Termasuk paparan radiasi tingkat rendah seperti x-ray yang digunakan untuk perawatan gigi atau mendiagnosis tulang yang patah. Komunitas medis pun terus berusaha keras untuk melindungi anak-anak dari dosis tinggi paparan radiasi. Namun, terapi radiasi telah terbukti menjadi alat yang efektif ketika melawan beberapa jenis kanker. Sementara itu, sebagian besar ahli kanker akan membatasi atau menghindari sama sekali penggunaan radiasi ketika merawat anak-anak.

3. Obesitas

Obesitas atau kelebihan berat badan meningkatkan risiko beberapa jenis kanker otak. Obesitas yang merupakan kelebihan berat badan dengan indeks massa tubuh lebih dari 30 BMI. Namun, obesitas bukan berarti membuat seseorang sudah pasti akan menderita kanker. Namun, jika seseorang mengalami obesitas maka lebih mungkin terkena kanker daripada yang memiliki berat badan yang sehat.

Karena lemak yang berlebih di dalam tubuh tidak hanya diam sana, lemak akan mengirimkan sinyal ke seleuruh tubuh dan memberitahu sel-sel untuk membelah lebih sering yang dapat menyebabkan kanker. Anak-anak yang mengalami obesitas akan mengalami sekitar 5 kali kemungkinan akan tumbuh menjadi orang dewasa yang mengalami obesitas.

4. Perubahan Gen yang Didapat

Tidak diketahui mengapa anak-anak tanpa sindrom turunan dapat mengembangkan tumor otak. Sebagian besar paparan yang menyebabkan kanker seperti asap rokok entah bagaimana dapat merusak DNA. Namun, otak relatif terlindungi dari sebagian besar bahan kimia penyebab kanker yang bisa kita hirup. Terlebih lagi, anak-anak cenderung lebih sedikit terpapar bahan kimia.

Beberapa perubahan gen yang berbeda biasanya terjadi pada sel normal sebelum menjadi kanker. Ada banyak jenis kanker otak yang masing-masing memiliki perubahan gen yang berbeda. Sejumlah perubahan gen telah ditemukan pada berbagai jenis kanker otak, tetapi mungkin ada banyak lainnya yang belum ditemukan. Sebagian besar perubahan gen mungkin hanya kejadian yang terkadang terjadi di dalam sel, tanpa penyebab dari luar.

5. Radiasi dari Pengobatan Sebelumnya

Paparan terapi radiasi terutama pada usia anak dapat meningkatkan kemungkinan mengembangkan kanker otak. Radiasi tersebut dapat menyebabkan perubahan pada jaringan otak. Pembuluh darah kecil perlahan-lahan menjadi bekas luka dan tersumbat sehingga mengurangi suplai darah ke beberapa area otak.

Gejalanya bisa ringan, sedang, atau berat tergantung pada seberapa banyak kerusakan radiasi yang dialami. Beberapa orang mungkin memiliki efek samping yang terlambat yang dapat mulai berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun setelah perawatan radioterapi. Namun sayangnya, efek samping jangka panjang pada anak-anak lebih sering terjadi. Ini karena sistem saraf masih berkembang pada anak-anak ketika mereka dirawat. Karena masih berkembang, sistem saraf lebih cenderung rusak oleh radiasi. Jika memungkinkan radioterapi harus dihindari pada anak-anak dan sebaiknya ganti pada perawatan lain. Atau perawatan lain untuk mengendalikan pertumbuhan tumor otak sampai mereka tua nanti.

Kanker otak pada anak umumnya cenderung lebih ringan daripada orang dewasa, namun  tetap saja kanker otak tersebut dapat berpengaruh terhadap anak hingga mereka tua nanti. Jadi sebagai orang tua, Anda perlu memperhatikan aktivitas sehari-hari anak supaya dapat terhindari dari risiko kanker otak.

Baca Juga : Efek Negatif dan Positif Gadget bagi Anak-Anak

Sumber

American Cancer Society. What Causes Brain and Spinal Cord Tumors in Children? www.cancer.org

American Childhood Cancer Organization. (2018). Causes, Risk Factors, and Prevention of Childhood Brain Tumor Cancer. www.acco.org

Cancer Treatment Centers of America. (2020). Brain Cancer Risk Factors. www. Cancercenter.com

Cancer Research UK. (2019). Risk and Causes of Brain Tumours. www.cancerresearchuk.org

Cancer Research UK. (2018). Does Obesity Cause Cancer? www.cancerresearchuk.org

Cancer Research UK. (2020). Long Term Side Effects of Radiotherapy. www.cancerresearchuk.org