Jangan Cemas, 5 Tips Atasi ASI Tidak Keluar Setelah Melahirkan

Jangan Cemas, 5 Tips Atasi ASI Tidak Keluar Setelah Melahirkan

Penulis: Graminda

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 15 Juli 2020

 

Saat baru melahirkan, perasaan bahagia pasti dirasakan semua ibu. Rasa lelah setelah perjuangan hebat tergantikan dengan kehadiran buah hati.

Setelah melahirkan, tanggung jawab selanjutnya adalah menyusui bayi agar tumbuh kembangnya terjamin. Hanya saja pada beberapa ibu, proses menyusui ini tidaklah mudah.

Permasalahan muncul saat ASI sulit keluar. Ibu pasti panik dan mulai cemas, khawatir bayi kelaparan. Lalu bagaimana cara merangsang produksi ASI?

Alasan ASI Susah Keluar & Produksinya Menurun

Ada banyak penyebab ASI sulit keluar. Diantaranya karena stres mental pasca melahirkan, bayi belum mampu menyedot dan menelan ASI, atau karena ibu pengidap diabetes.

Luka pada puting dan obat pengontrol kehamilan yang mengandung hormon estrogen juga dapat pengaruhi produksi susu. Ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter atau bidan tentang penggunaan obat pengontrol kehamilan saat menyusui.

Penyebab lainnya adalah bayi lahir prematur dan obesitas pada ibu.

Tips Merangsang Produksi ASI

1. Segera Berikan ASI Setelah Melahirkan

Setelah melahirkan, segera sentuh bayi anda dan berikan ASI. Ini disebut dengan inisiasi menyusu dini (IMD). Tujuannya agar bayi bisa beradaptasi mencari puting ibunya.

Selain itu, ASI pertama yang keluar merupakan ASI terbaik. ASI ini disebut dengan kolostrum dan hanya muncul sedikit saja. Di dalamnya terkandung zat antibodi serta kaya nutrisi.

2. Tetap Berikan ASI secara Berkala

Memang awalnya ibu akan panik dan khawatir. Diantaranya malah berhenti menyusui dan ganti ke susu formula karena takut bayi tidak suka ASI. Padahal banyak tidaknya ASI memang terkadang naik turun.

Hal yang perlu diingat, semakin lama berhenti menyusui, ASI akan semakin tidak keluar. Oleh karena itu, usahakan tetap memberikan ASI secara berkala.

Nah, karena ASI yang diminum sedikit, maka anda perlu mengatur frekuensi pemberian ASI. Frekuensi menyusui bayi baru lahir yang disarankan adalah setiap 3-4 jam, sesuai dengan jangka waktu pengosongan lambung bayi.

Baca Juga: Waktu Ideal Lama Menyusui Bayi

3. Gunakan Pompa Payudara

Jika bayi Anda akan menyusu, beri ASI terlebih dahulu dan kemudian pompa payudara setelah menyusui. Anda mungkin tidak mendapatkan banyak ASI pada awalnya, tetapi jika Anda secara konsisten merangsang payudara Anda dengan memompa, tubuh Anda akan merespons untuk membuat lebih banyak ASI.

4. Berikan ASI Bergantian Kanan dan Kiri

Tips selanjutnya adalah menyusui bergantian dengan payudara kanan dan kiri. Hal ini untuk cegah salah satu payudara bengkak dan nyeri.

Setelah bayi selesai menyusu di salah satu sisi, tawarkan sisi lainnya. Jika bayi menolak, anda bisa pompa sisi tersebut dengan pompaan payudara.

Yang penting, ikuti tanda lapar (feeding cues) dari bayi. Selain itu, ganti payudara hanya jika payudara kosong atau sudah lebih dari 30-45 menit. Hal ini karena pengosongan payudara penting untuk memacu produksi ASI selanjutnya.

Saat menyusui, pastikan juga posisi leher bayi harus lebih tinggi dibanding perutnya. Perhatikan apakah bayi bisa menelan dengan baik atau hanya menyusu saja.

5. Penuhi Kebutuhan Gizi Ibu

Untuk memproduksi ASI dan bertenaga saat menyusui, penting agar ibu menjaga konsumsi makanannya. Perbanyak asupan sumber zat besi, kalsium, kalium, dan vitamin. Karena itu, tidak ada salahnya konsumsi makanan yang bisa mendorong produksi ASI, seperti daun katuk, gandum utuh, dan susu.

Baca Juga: 7 Tips Diet Sehat Saat Menyusui Buah Hati

6. Cukupi Istirahat dan Kelola Stres

Merawat diri sendiri dengan baik juga dapat memengaruhi suplai ASI Anda, dan berpotensi meningkatkan produksi ASI. Usahakan menyimpan camilan sehat dan botol air di meja samping tempat tidur, atau di kursi atau sofa tempat Anda paling sering menyusui.

Cukupii juga waktu untuk beristirahat dan fokus pada diri sendiri, seperti mandi, tidur siang, atau membaca buku. Mungkin kelihatannya hampir tidak mungkin untuk menemukan waktu istirahat, tetapi dengan menjaga diri Anda sendiri berarti Anda juga merawat bayi Anda.

Pastikan juga Anda tetap tenang dan jangan panik saat ASI sulit keluar. Semakin tinggi stres ibu, produksi ASI akan semakin menurun.

7. Konsultasi dengan Konselor Laktasi atau Dokter Anak

Jangan pernah ragu untuk menghubungi dokter anak atau konsultan laktasi bersertifikat jika Anda ingin membantu meningkatkan suplai ASI Anda. Penting untuk memiliki komunitas yang mendukung saat menyusui.

Dokter dan konsultan laktasi dapat memberi tahu Anda apakah bayi Anda berkembang dan apakah Anda dapat melakukan sesuatu untuk meningkatkan suplai ASI Anda. Mereka juga dapat memeriksa pompa Anda untuk memastikan Anda menggunakannya dengan benar dan cocok.

Dukungan keluarga pun penting untuk mendampingi kondisi mental ibu yang kadang berubah setelah melahirkan. Tetap semangat!

Baca Juga: Tips Menyusui Bayi Prematur

Sumber

Healthline. (2019). 10 Ways to Increase Breast Milk Supply When Pumping. www.healthline.com

Science Daily. (2013). Why Some Women Don’t Have Enough Breast Milk for Baby. Cincinnati Children’s Hospital Medical Center

Parents. (2018). All About Your Breast Milk Supply. www.parents.com

Breastfeeding Support. (2018). How to Make More Breast Milk. breastfeeding.support

Mayo Clinic. (2018). Low Milk Supply: What Causes It?. www.mayoclinic.org