Susu Kental Manis (SKM) Bukan Termasuk Susu?

Susu Kental Manis (SKM) Bukan Termasuk Susu?

Penulis: Graminda

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari

Terakhir ditinjau: 6 Agustus 2020

 

Di Indonesia, susu kental manis sangat melekat dalam keseharian. Banyak ibu menyiapkan susu kental manis sebagai minuman rutin saat sarapan. Ada pula balita yang hanya mau mengonsumsi susu kental manis, bukannya susu segar atau bubuk.

Setelah BPOM menyatakan beberapa aturan tentang Label dan Iklan pada Produk Susu Kental, ada banyak hal yang menjadi pertanyaan. Pasalnya, susu kental manis bukan lagi termasuk jenis susu. Sebelum menduga-duga, pahami dulu seputar susu kental manis.

Apa Itu “Susu Kental Manis”?

Susu kental manis menurut Standar nasional Indonesia (SNI) adalah cairan kental hasil pencampuran susu segar dan gula. Kandungan gula tinggi dan sedikitnya campuran air membuat susu kental manis bisa tahan lebih lama.

Susu yang digunakan bisa susu segar maupun susu skim, lho! Kental manis ini pun nantinya disebut dengan kental manis skim.

Selain itu, ada juga kental manis tinggi lemak. Dinamakan seperti itu karena adanya tambahan lemak saat proses pencampuran.

Alasan “Susu Kental Manis” Tidak Bisa Menggantikan Susu

Walaupun berbahan dasar susu segar, namun dapat dikatakan hampir setengah kandungan susu kental manis adalah gula. SNI mencantumkan bahwa susu kental manis minimal mengandung lemak 8%, protein 6.05%, dan total gula 43- 48%. Jadi,

Dari segi kandungan protein, satu gelas susu kental manis (40 g) mengandung sekitar 1 3 g protein. Cukup rendah bila dibandingkan dengan satu gelas susu sapi murni (250 ml) yaitu 8.75 g protein.

Maka dari itu, perbedaan kandungan ini yang buat kental manis kurang layak bila disejajarkan dengan susu segar. Bukan dilarang atau berbahaya, namun cara minumnya harus berbeda dengan susu. Sebab tinggi kalori dan rendah protein (dibandingkan susu segar asli).

Dalam peraturan label dan iklan sendiri, susu kental manis wajib memberitahukan bahwa produk tersebut tidak bisa menggantikan ASI, tidak cocok untuk anak berusia di bawah 12 bulan, dan tidak boleh dijadikan satu-satunya sumber gizi.

Tingginya kandungan gula tapi rendah zat gizi adalah alasan untuk batasi konsumsi susu kental manis. Jangan sampai konsumsi susu kental manis menggantikan makanan lain yang lebih bergizi.

Bukan untuk Diminum, Lantas Apa Guna “Susu Kental Manis”?

Kesalahan yang sering terjadi adalah mengutamakan minum susu kental manis untuk memenuhi kebutuhan gizi. Padahal, harusnya kita mengkonsumsi makanan yang seimbang.

Susu kental manis sebaiknya digunakan sebagai pengganti atau tambahan gula pada makanan. Contohnya pada es buah, pancake, jus, kue, atau puding. Gula yang hanya mengandung kalori pun tergantikan oleh susu kental manis yang memiliki sedikit protein dan lemak.

Walaupun tidak layak disebut susu, bukan berarti susu kental manis itu bahan makanan yang buruk, lho. Asalkan tidak berlebihan, kandungan nutrisi susu kental manis pun bisa berguna bagi tubuh kita. Salam Sehat!