Penyebab Nyeri Ulu Hati dan Cara Mengatasinya

Penyebab Nyeri Ulu Hati dan Cara Mengatasinya

Penulis: Dhiya | Editor: Niahappy

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 23 Juli 2020

 

Salah satu masalah kesehatan yang sering dikeluhkan oleh banyak orang adalah gangguan pencernaan seperti nyeri ulu hati. Nyeri ulu hati adalah kondisi yang menyakitkan dan membakar yang terjadi di daerah dada bagian bawah. Penyakit ini merupakan gejala refluks asam, yaitu suatu kondisi asam lambung keluar ke kerongkongan.

Umumnya nyeri ulu hati disertai dengan sendawa, mual, atau perut kembung. Namun, nyeri ulu hati juga bisa menjadi pertanda bahwa Anda mengidap penyakit lainnya. Sebaiknya ketahui terlebih dahulu penyebab penyakit ulu hati berikut ini:

Baca Juga : Atasi Perut Kembung dan Cegah Terjadinya Kembali

1. Penyakit Kantong Empedu

Kantong kecil yang berada di bawah hati merupakan kantong empedu. Kantong ini sebagai tempat menyimpan cairan untuk membantu tubuh mencerna lemak. Jika kantong empedu Anda bermasalah, maka akan memicu rasa sakit perut yang hebat terutama di bagian ulu hati.

Salah satu penyakit kantong empedu yang perlu diwaspadai adalah batu empedu. Batu empedu atau peradangan pada kantong empedu ini memblokir saluran kantong empedu yang dapat menyebabkan sakit ulu hati.

Biasanya akan timbul rasa nyeri di daerah perut bagian kanan, rasa sakitnya seperti menggerogoti. Gejalanya disertai dengan mual, muntah, demam, tubuh gemetar, nyeri dada, dan feses berwarna tanah liat. Batu empedu dapat diobati dengan mengonsumsi obat-obatan dan melalui pembedahan untuk membuang batu empedu.

2. Tukak Lambung

Tukak lambung merupakan luka yang terbuka pada lapisan dinding lambung atau sebagian usus kecil yang disebabkan oleh infeksi bakteri  H. pylori. Selain itu, tukak lambung juga bisa disebabkan oleh penggunaan obat tertentu secara berlebih sehingga dapat menimbulkan rasa sakit yang menjalar hingga ulu hati.

Obat-obatan yang dapat memicu tukak lambung, seperti obat anti inflamasi non steroid (ibuprofen, naproxen, ketoprofen), steroid, aspirin, obat antidepresi, obat osteoporosis (bifosfonat), dan lain-lain.

Selain itu, rasa sakit juga akan terasa pada area pusar dan dada. Gejalanya berupa rasa panas dan nyeri di bagian atas atau tengah perut. Saat perut Anda kosong, rasa sakit akan lebih terasa. Jika Anda mengalami tukak lambung biasanya akan disertai dengan rasa lelah, mual, selera makan berkurang, pucat, dan berat badan yang menurun.

3. Pankreatitis

Pankreatitis merupakan kondisi di mana pankreas meradang. Penyakit ini ditandai dengan nyeri ulu hati yang menjalar hingga ke belakang atau bagian punggung. Peradangan pankreas dapat berupa radang akut atau radang kronis.

Radang akut menimbulkan gejala seperti mual, diare, sakit kuning, nyeri pada perut, demam tinggi, dan gangguan pencernaan. Sedangkan radang kronis bisa menyebabkan tinja yang berbau busuk dan penurunan berat badan. Bahkan pankreatitis yang paling parah bisa menyebabkan syok, perdarahan, hingga kematian.

4. Preeklamsia

Tidak hanya terjadi pada orang biasa, ibu hamil justru rentan terkena penyakit nyeri ulu hati. Meski begitu, nyeri ulu hati yang sering dialami oleh merupakan kondisi yang wajar karena perubahan hormonal dan janin yg membesar.

Di samping itu, dalam kasus yang sangat jarang, preeklamsia juga dapat menyebabkan nyeri ulu hati pada ibu hamil. Meski kasusnya jarang terjadi, tetapi kondisi ini bisa berbahaya. Preeklamsia merupakan masalah kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi pada ibu hamil serta pembengkakan pada tangan dan kaki.

Gejalanya timbul rasa mual dan muntah, nyeri perut bagian atas, penglihatan kabur, penurunan jumlah urin, terdapat protein dalam urin, dan pembengkakan pada wajah, kaki, tangan, dan mata. Penyakit ini sangat fatal bagi ibu hamil dan janin, karena itu sebaiknya Anda segera melakukan pemeriksaan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

5. Makanan Tinggi Lemak

Tidak hanya penyakit, makanan juga menjadi salah satu penyebab nyeri ulu hati. Makanan yang berlemak dapat menyebabkan nyeri ulu hati, bahkan termasuk makanan yang mengandung lemak sehat seperti keju, kacang-kacangan, dan alpukat. Terdapat dua alasan mengapa makanan tinggi lemak dapat memicu nyeri ulu hati.

Pertama, makanan tersebut bisa mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah, otot yang bertindak sebagai penghalang antara esofagus dan perut. Saat otot ini rileks, asam lambung bisa keluar dari lambung ke kerongkongan dan menyebabkan nyeri ulu hati.

Kedua, makanan tinggi lemak dapat merangsang pelepasan hormon kolesistokinin (CCK). Hormon ini juga dapat mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah dan menyebabkan refluks asam. Selain itu, CCK membuat makanan bertahan lebih lama di perut agar bisa lebih baik dicerna. Sayangnya, hal ini juga dapat meningkatkan risiko refluks asam, yang dapat menyebabkan nyeri ulu hati.

Baca Juga : Kenali Penyebab dan Faktor Risiko GERD

Cara Mengatasi Nyeri Ulu Hati

Saat Anda mengalami penyakit nyeri ulu hati, Anda bisa melakukan beberapa cara di rumah, seperti:

  • Mengonsumsi makanan sehat seperti buah-buahan, sayuran, madu mentah organik, teh chamomile, dan mengunyah daun kemangi segar. Hindari mengonsumsi kafein, alkohol, cokelat, dan makanan pedas.
  • Mengatur pola makan dan porsi makan supaya lebih teratur. Usahakan untuk membiasakan diri makan dengan porsi yang sedikit namun lebih sering. Hal ini bertujuan untuk mencegah peningkatan asam lambung.
  • Jangan berolahraga setelah makan, beri waktu jeda beberapa sambil melakukan aktivitas ringan lainnya, tetapi jangan berbaring. Karena akan memperburuk refluks lambung.
  • Obat antasida bisa Anda gunakan untuk membantu menetralkan asam lambung dan mengurangi rasa sakit. Dianjurkan untuk mengonsumsi obat antasida dalam bentuk cair daripada bentuk tablet. Sebaiknya dikonsumsi 30 menit sebelum makan, 2 jam setelah makan atau sebelum tidur.
  • Mengunyah permen karet tanpa gula setelah makan. Permen karet mampu meningkatkan air liur yang membantu menetralkan asam, menenangkan kerongkongan dan mencuci asam kembali ke perut. Namun hindari permen yang beraroma peppermint karena akan meningkatkan rasa mulas berlebih.
  • Jika Anda mengalami rasa nyeri ulu hati setelah makan, sebaiknya perlu hindari beberapa hal, seperti jangan langsung berbaring yang dapat memperparah sensai perut panas, kenakan pakaian yang longgar supaya tidak menekan bagian perut, dan tinggikan kepala dan tubuh saat berbaring untuk mencegah isi lambung naik kembali ke esofagus.

Itulah beberapa penyebab dari nyeri ulu hati. Setelah Anda mengetahuinya, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter atau lakukan pencegahan seperti menghindari ngemil diantara waktu makan, mengunyah makanan dengan benar, dan jangan terlalu banyak minum air putih saat makan. Semoga bermanfaat!

Baca Juga : Ketahui Makanana Apa saja yang Harus Dihindari Penderita Kolesterol Tinggi

Sumber

Healthline. (2018). 11 Foods That Can Cause Heartburn. www.healthline.com

Solluna. (2012). Quick and Easy Tips to Prevent Acid Reflux and Heart Burn. mysolluna.com

Harvard Medical School. 8 Ways to Quell the Fire of Heartburn. www.health.harvard.edu

Medical News Today. (2017). Heartburn: Why it happens and what to do. www.medicalnewstoday.com