Pentingnya Mengontrol Gula Darah bagi Ibu Hamil

Pentingnya Mengontrol Gula Darah bagi Ibu Hamil

Penulis : Dita | Editor : Atsa

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Saat berada di masa kehamilan, seorang ibu harus benar-benar menjaga kondisi tubuh termasuk memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsi setiap hari.  Selain memeriksa tekanan darah secara berkala, hal lain yang harus Anda perhatikan saat sedang mengandung adalah kadar gula di dalam darah. Mengapa ini penting?

Dalam istilah kedokteran, ada jenis diabetes yang disebut diabetes gestasional. Diabetes gestasional merujuk pada naiknya kadar gula darah seorang wanita di masa kehamilan. Tingginya kadar gula dalam darah ini tidak hanya berpengaruh pada kondisi kehamilan Anda tapi juga pada bayi yang dikandung. Jadi meski sebelum hamil Anda tidak memiliki riwayat diabetes, Anda tetap berisiko terkena diabetes gestasional saat mengandung.

Ibu hamil biasanya akan mendapatkan pemeriksaan gestasional saat usia kandungan mencapai 24-28 minggu. Jika pada pemeriksaan awal kehamilan urin Anda sudah mengandung kadar gula yang tinggi, Anda mungkin akan disarankan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui kemungkinan adanya diabetes gestasional yang Anda alami.

Baca Juga: Waspadai Tanda-Tanda Gula Darah Meningkat

Bagaimana Diabetes Gestasional Bisa Terjadi?

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, wanita yang tidak memiliki riwayat diabetes sekalipun bisa mengalami diabetes gestasional di masa kehamilannya. Ini karena selama masa kehamilan, plasenta menghasilkan hormon yang bisa menyebabkan penumpukan glukosa dalam darah. Dalam kondisi normal, pankreas biasanya akan menghasilkan insulin yang cukup untuk mengatasinya.

Jika tidak, kadar gula darah akan naik dan muncullah diabetes gestasional. Diabetes gestasional konon memengaruhi 2-10% kehamilan setiap tahunnya. Anda memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes gestasional jika:

  • Sebelum hamil Anda memiliki berat badan berlebih.
  • Orang Afrika-Amerika, Asia, Hispanik dan Amerika diketahui memiliki risiko lebih tinggi mengidap diabetes gestasional.
  • Memiliki kadar gula darah yang tinggi, meskipun belum divonis diabetes.
  • Memiliki keluarga dengan riwayat diabetes.
  • Pernah mengalami diabetes gestasional di kehamilan sebelumnya.
  • Memiliki tekanan darah tinggi dan masalah kesehatan lain.
  • Pernah melahirkan bayi dengan berat badan lebih dari 4 kilogram.
  • Berusia lebih dari 25 tahun saat hamil.

Diabetes gestasional biasanya akan sembuh dengan sendirinya setelah Anda melahirkan. Namun, penanganan yang tidak tepat mungkin akan membuat diabetes gestasional ini berkembang menjadi diabetes tipe 2.

Dampak Diabetes Gestasional bagi Kehamilan

Wanita yang memiliki diabetes gestasional kebanyakan tetap melahirkan bayi yang sehat. Namun jika tidak ditangani dengan tepat, lonjakan gula darah bisa mengakibatkan beberapa masalah untuk Anda dan bayi. Salah satunya adalah risiko harus melahirkan secara sesar.

Jika Anda memiliki diabetes gestasional, bayi yang dilahirkan kemungkinan akan memiliki risiko:

1. Bayi Lahir dengan Berat Badan Berlebih

Kelebihan glukosa di dalam darah Anda akan membuat pankreas bayi memproduksi insulin lebih banyak. Inilah yang membuat ukuran bayi jadi lebih besar dan berat dari biasanya. Bayi yang lahir dengan berat lebih dari 4 kilogram akan sulit menjalani proses persalinan normal.

2. Kelahiran Prematur dan Masalah Pernapasan

Ibu yang memiliki kadar gula darah tinggi kemungkinan akan berisiko melahirkan lebih cepat dari yang seharusnya. Dokter sendiri pun mungkin akan menyarankan Anda melahirkan lebih cepat karena ukuran bayi yang terlalu besar.

Selain itu, bayi yang lahir dari ibu yang memiliki diabetes gestasional mungkin akan mengalami masalah pernapasan. Namun, tidak perlu khawatir karena bayi bisa dibantu dengan alat pernapasan sampai paru-parunya cukup kuat untuk bernapas sendiri.

3. Memiliki Kadar Gula Darah Rendah

Karena gula darah dalam tubuh ibu tinggi, pankreas bayi menghasilkan banyak insulin. Ini bisa mengakibatkan bayi lahir dengan level gula darah yang rendah atau hipoglikemia. Dalam beberapa kasus yang parah, hipoglikemia bisa menyebabkan kejang. Dokter biasanya akan memberikan glukosa tambahan agar gula darah anak kembali normal.

4. Risiko Menderita Diabetes Tipe 2 Saat Dewasa

Bayi yang lahir dari ibu pengidap diabetes gestasional biasanya memiliki risiko lebih tinggi mengalami obesitas. Selain itu, anak juga memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 saat dia dewasa nanti.

Mengontrol gula darah ibu hamil adalah hal yang sangat penting. Namun, tidak perlu khawatir karena dengan penanganan awal yang tepat, bahaya dari diabetes gestasional ini bisa dicegah. Lakukan pemeriksaan kadar gula darah secara berkala, olahraga dan jaga pola makan Anda agar kehamilan berjalan sehat hingga waktu persalinan.

Baca Juga: Waspadai Dampak dar Gula Darah Tinggi

Sumber


Diabetes (2019). Blood Sugar Levels During Pregnancy. www.diabetes.co.uk
Endocrine Web (2019). Gestational Diabetes: What You Should Know. www.endocrineweb.com
Mayo Clinic (2018). Gestational Diabetes. www.mayoclinic.org
Webmd (2019). Gestational Diabetes. www.webmd.com