Mengenal Jenis Hepatitis dan Faktor Penyebabnya

Mengenal Jenis Hepatitis dan Faktor Penyebabnya

Penulis: Gladiola | Editor: Niahappy

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 22 Juli 2020

 

Hepatitis merupakan nama lain dari peradangan hati. Peradangan hati merupakan suatu penyakit yang dapat sembuh sendiri atau dapat berkembang menjadi fibrosis (jaringan parut), sirosis atau kanker hati. Banyak faktor yang dapat menyebabkan peradangan hati, seperti obat-obatan, alkohol, bahan kimia, dan penyakit autoimun.

Hati merupakan salah satu organ tubuh yang memiliki fungsi penting. Fungsi utama hati adalah membantu membersihkan darah dengan mengubah bahan kimia berbahaya menjadi yang tidak berbahaya.

Sumber bahan kimia ini dapat berasal dari luar, seperti obat-obatan atau alkohol, atau internal, seperti amonia atau bilirubin. Biasanya, bahan kimia berbahaya ini dipecah menjadi bahan kimia yang lebih kecil atau melekat pada bahan kimia lain yang kemudian dieliminasi dari tubuh dalam urin atau tinja.

Hati menghasilkan banyak zat penting, terutama protein yang diperlukan untuk kesehatan yang baik. Misalnya, ia menghasilkan albumin, blok pembangun protein tubuh. Albumin adalah sejenis protein yang penting untuk menjaga agar darah tidak bocor keluar dari pembuluh darah. Hati menyimpan banyak gula, lemak, dan vitamin hingga dibutuhkan di tempat lain di tubuh

Hati membangun bahan kimia yang lebih kecil menjadi bahan kimia yang lebih besar dan lebih rumit yang dibutuhkan di tempat lain di tubuh. Contoh dari jenis fungsi ini adalah metabolisme lemak, kolesterol, protein dan bilirubin. Ketika hati meradang, ia tidak melakukan fungsi-fungsi ini dengan baik.

Terdapat 5 jenis virus hepatitis yang disebut sebagai tipe A, B, C, D, dan E. Lima tipe ini menjadi perhatian terbesar karena beban penyakit dan kematian yang ditimbulkannya, serta potensi penyebaran epideminya sangat tinggi.

Secara umum, perbedaan pada lima jenis virus hepatitis ini adalah hepatitis A dan E biasanya disebabkan oleh konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi. Hepatitis B, C, dan D biasanya terjadi akibat kontak parenteral dengan cairan tubuh yang terinfeksi. Secara detail, pembahasan di bawah ini akan menjelaskan mengenai perbedaan kelima jenis virus hepatitis.

Baca Juga : Gejala Hepatitis yang Tak Boleh Diabaikan

1. Hepatitis A

Virus hepatitis A (HAV) ada di dalam tinja yang terinfeksi dan paling sering ditularkan melalui konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi. Virus hepatitis A ini juga dapat menular melalui hubungan intim tertentu. Dalam banyak kasus, infeksi HAV ringan dapat ditangani dengan pengobatan dan pemulihan secara berkala.

Namun, infeksi HAV juga bisa menjadi suatu penyakit yang berbahaya dan mengancam jiwa. Sebagian besar orang di wilayah dunia dengan sanitasi buruk telah terinfeksi virus ini. Untuk menghindari penyakit ini, vaksin yang aman dan efektif tersedia untuk mencegah HAV.

2. Hepatitis B

Virus hepatitis B (HBV) ditularkan melalui paparan darah infektif, air mani, dan cairan tubuh lainnya. HBV dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi ke janinnya atau ketika dilahirkan. Namun, HBV tidak menular melalui penggunaan alat makan bersama.

Penularan juga dapat terjadi melalui transfusi darah yang terkontaminasi HBV dan produk darah, suntikan yang terkontaminasi selama prosedur medis, dan melalui penggunaan narkoba yang menggunakan jarum suntik.

Selain itu, hepatitis B juga menimbulkan risiko bagi petugas kesehatan yang mengalami cedera akibat jarum suntik saat merawat pasien yang terinfeksi HBV. Oleh karena itu, sama seperti hepatitis A, pemerintah telah menyediakan vaksin untuk mencegah HBV.

3. Hepatitis C

Seperti hepatitis B, HCV sebagian besar ditularkan melalui transfusi darah yang terkontaminasi HCV, injeksi yang terkontaminasi selama prosedur medis, dan melalui penggunaan suntikan narkoba.

Faktor lain seperti penularan seksual juga menjadi faktor seseorang terjangkit virus ini, tetapi penularan seksual ini jauh lebih jarang terjadi. Sangat disayangkan, hingga saat ini belum tersedia vaksin untuk mencegah HCV.

4. Hepatitis D

Infeksi virus hepatitis D (HDV) hanya terjadi pada mereka yang terinfeksi HBV. Infeksi ganda HDV dan HBV dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius dan hasil yang lebih buruk. Maksudnya adalah, jika seseorang terjangkit virus HBV dan HDV maka dapat dengan cepat menularkan virus HDV pada orang lain. 

Virus HDV dapat ditularkan dengan cairan tubuh atau kontak langsung dengan pengidapnya melalui, urine, kehamilan (ibu yang terinfeksi virus HDV dan HBV dapat menularkan anak di kandungannya), cairan sperma, cairan vagina, dan darah. Oleh karena itu, vaksin hepatitis B dapat sekaligus memberikan perlindungan terhadap infeksi HDV.

5. Hepatitis E

Virus hepatitis E (HEV) sebagian besar ditularkan melalui konsumsi air atau makanan yang telah terkontaminasi. HEV adalah penyebab umum wabah hepatitis di negara berkembang. Vaksin yang aman dan efektif untuk mencegah infeksi HEV telah dikembangkan tetapi hingga saat ini, vaksin tersebut belum tersedia secara merata di setiap negara.

Kelima jenis virus hepatitis di atas, rata-rata memiliki gejala yang sama yakni demam, mudah lelah, urin berwarna gelap, sakit perut, kehilangan selera makan, mual hingga muntah, dan juga nyeri sendi. Cegah hepatitis dengan kebersihan yang baik, praktik seks yang aman, dan berhati-hati terhadap apa pun yang terkontaminasi darah.

Baca Juga : Pentingnya Premarital Check Up Sebelum Menikah

Sumber

Healthline. (2017). Hepatitis. www.healthline.com

Medicine Net. (2018). Hepatitis (Viral Hepatitis A, B, C, D, E, dan G). www.medicinenet.com

Southern Nevada Health District. (2019). The Five Type Of Hepatitis.www.southernnevadahealthdistrict.org

World Health Organization. (2018). What Is Hepatitis?. www.who.int