6 Makanan yang Harus Dikonsumsi Setelah Mendonorkan Darah

6 Makanan yang Harus Dikonsumsi Setelah Mendonorkan Darah

Image: thomsonmedical.com

Mendonorkan darah adalah tindakan yang sangat bermanfaat, baik untuk penerima maupun pendonor. Namun efek samping setelahnya cukup tidak nyaman, seperti pusing, mual, dan lemas.

Untuk kurangi efeknya, dianjurkan segera konsumsi makanan tepat setelah mendonorkan darah. Sebab, pendonor kehilangan banyak vitamin larut air (vitamin B dan C) serta perlu asupan untuk pembentukan sel darah baru. Lalu makanan apa yang cocok?

1. Sumber Asam Folat (Vitamin B9)

Asam folat bantu tubuh untuk produksi sel, termasuk darah. Bersama dengan vitamin B12, mereka membentuk sel darah merah baru. Kekurangan asam folat bisa sebabkan anemia hemolitik, yaitu hancurnya sel darah merah lebih cepat dari waktu normalnya.

Konsumsi makanan sumber folat seperti sayuran hijau (bayam, selada, kubis, sawi, brokoli), hati, alpukat, tomat, pisang, dan pepaya. Folat juga terdapat pada beras atau sereal gandum yang sudah difortifikasi.

2. Sumber Zat Besi (Fe)

Dalam sel darah merah, zat besi berikatan dengan protein membentuk hemoglobin. Tugas hemoglobin adalah untuk alirkan oksigen ke setiap jaringan tubuh.

Setelah donor, kadar zat besi dalam darah menurun. Kekurangan zat besi bisa sebabkan produksi sel darah merah terhambat dan terjadi gejala anemia.

Oleh karena itu dianjurkan makanan sumber zat besi seperti bayam, unggas, ikan, dan kacang. kan Lebih baik lagi jika didampingi makanan sumber vitamin C seperti buah-buahan. Sebab vitamin C dapat bantu tingkatkan penyerapan zat besi oleh tubuh.

Baca Juga: Transfusi Darah: Fakta, Manfaat & Resiko yang Mungkin Terjadi

3. Sumber Vitamin B6

Vitamin B6 turut andil dalam pembentukan hemoglobin dan metabolisme protein. Dimana, keduanya merupakan komponen sel darah merah. Kekurangan vitamin B6 dapat sebabkan anemia mikrositik, yaitu pembesaran sel darah merah yang tidak wajar.

Makanan yang kaya vitamin B6 adalah pisang, kentang, biji-bijian, bayam, telur, alpukat, almond. Karena dibutuhkan juga untuk metabolisme protein, sebaiknya konsumsi makanan sumber protein dengan makanan sumber vitamin B6.

4. Sumber Riboflavin (Vitamin B2)

Riboflavin punya segudang peran yang vital untuk keberlangsungan tubuh. Vitamin ini dibutuhkan untuk  produksi energi, antioksidan, pembentukan sel, mengubah bentuk vitamin B6 dan folat agar dapat digunakan oleh tubuh. Kekurangan vitamin B2 bisa sebabkan gangguan metabolisme tubuh.

Makanan sumber vitamin B2 adalah sayuran hijau (bayam, sawi, kale), brokoli, asparagus, telur, kacang, yoghurt, dan susu.

5. Cairan yang Cukup

Setelah donorkan darah, gejala dehidrasi akan terasa. Sebab, cairan dan mineral tubuh jadi tidak seimbang. Anda perlu tetap terhidrasi dengan baik agar volume darah meningkat. Hal ini membuat pembuluh darah lebih murah untuk mengalir di tubuh.

Perbanyak 4 cangkir minum per hari selama 2 hari setelah mendonorkan darah. Jika bosan dengan air putih, bisa sesekali ganti dengan jus atau minuman olahraga. Tapi tidak boleh minuman keras, ya!

6. Snack Ringan

Segera konsumsi snack atau makanan ringan tepat setelah mendonorkan darah. Sebab, tubuh butuh glukosa untuk produksi energi. Snack ringan dapat berikan asupan glukosa darurat untuk digunakan dalam produksi energi.

Sekarang sudah paham bukan? Jangan takut untuk donor darah, ya!

 

Sumber:
Vitamin B6. 2018. www.medlineplus.gov
Folate Deficiency. 2018. .wwwmedlineplus.gov
The Best Food to Eat After You Give Blood. 2017. www.livestrong.com
Vitamin B2 (Riboflavin): Source, Benefit, Dosage. 2015. www.livescience.com
The Metabolic Processes of Folic Acid and Vitamin B12 Deficiency. 2014. Journal of Health Research and Review. Vol 1(1): 5-9
Eat Right for Your Blood Donation. 2012. www.healthyfamiliesbc.ca