Kenali Tanda Tubuh Kalau Anda Stress

Kenali Tanda Tubuh Kalau Anda Stress

Penulis: Dita | Editor: Atsa

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari

Terakhir ditinjau: 3 Juli 2020

 

Stress adalah hal wajar yang sering terjadi di tengah keseharian kita. Anda mungkin akan menyadari gejalanya saat tertekan karena pekerjaan, kebingungan mengatur keuangan atau mengatasi kenakalan anak yang tidak ada habisnya. Stress selalu ada di mana-mana.

Stress biasa mungkin tidak akan jadi masalah. Tapi ketika tingkatannya sudah semakin parah, bukan hanya pikiran, tubuh pun akan memberikan respon tersendiri. Akibatnya, Anda bisa sakit secara fisik dan mental. Cara paling mudah mengatasi stress adalah dengan mengetahui gejala apa saja yang muncul. Sayangnya, kebanyakan kita tidak tahu kalau diri kita stress sampai mencapai titik maksimal dari serangan stress itu.

Apa Itu Stress?

Stress adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang berbahaya, baik situasi yang nyata atau hanya sesuatu yang terjadi dalam pikiran. Ketika Anda merasa terancam, terjadi reaksi kimia di dalam tubuh yang memungkinkan Anda melakukan tindakan untuk mencegah terjadinya cedera. Reaksi ini disebut dengan “fight-or-flight” atau respon stress.

Selama respon stress, detak jantung akan meningkat, pernapasan menjadi lebih cepat, otot menjadi tegang dan tekanan darah naik.

Baca Juga: Pentingnya Me Time agar Jauh dari Stress

Tanda yang Ditunjukkan Tubuh Ketika Sedang Stress

Kondisi stress ternyata tidak hanya berkaitan dengan mental saja. Ada kalanya keadaan fisik kita menjadi pertanda tersendiri akan serangan stress yang dialami. Berikut beberapa tanda stress di antaranya.

1. Jerawat

Banyak studi menunjukkan bahwa jerawat sering diasosiasikan dengan tingkat stress yang tinggi. Jerawat juga dianggap menjadi salah satu pertanda yang paling umum pada orang-orang yang menderita stress. Penyebabnya bisa jadi karena orang yang stress cenderung lebih sering menyentuh wajah sehingga penyebaran bakteri lebih cepat terjadi dan menyebabkan jerawat semakin parah.

2. Sakit Kepala

Tidak sedikit orang yang merasakan sakit kepala terutama di area belakang hingga leher ketika mengalami tekanan.  Sebuah studi yang dilakukan kepada 267 orang yang mengalami sakit kepala kronis berhasil menemukan bahwa 45% di antara mereka mengalami stress. Beberapa hal yang juga bisa memicu sakit kepala adalah kurang tidur, konsumsi alkohol berlebih dan dehidrasi.

3. Rasa Sakit Kronis

Rasa sakit di area persendian atau area tubuh lainnya adalah keluhan yang biasa muncul ketika tekanan stress bertambah. Kenaikan hormon kortisol atau hormon stress konon menjadi penyebab utama munculnya rasa sakit yang semakin parah ri tubuh Anda.

4. Sering Sakit

Jika belakangan ini Anda jadi mudah kena flu, stress mungkin adalah penyebabnya. Stress bisa berdampak terhadap sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan kerentanan terjadap infeksi. Dalam sebuah penelitian, 61 orang dewasa disuntik dengan vaksin flu. Mereka yang memiliki stress kronis ditemukan memiliki respon imun yang melemah terhadap vaksin, menunjukkan bahwa stress mungkin terkait dengan penurunan kekebalan.

5. Susah Tidur dan Cepat Lelah

Kelelahan berlebih dan merasa kurang berenergi juga bisa disebabkan karena stress. Sebuah studi yang melibatkan 2.283 orang berhasil menemukan bahwa kelelahan akut berhubungan erat dengan meningkatnya level stress seseorang. Stress juga sering mengganggu tidur dan menyebabkan insomnia. Akibatnya, Anda akan terbangun dalam keadaan lemas dan tak bertenaga.

6. Gangguan Pencernaan

Salah satu reaksi yang sering ditunjukkan tubuh saat sedang stress ternyata termasuk gangguan pencernaan. Bisa berupa diare atau justru konstipasi. Stress bahkan bisa berdampak lebih buruk bagi orang-orang yang sudah memiliki masalah pencernaan sebelumnya. Perlu diingat bahwa ada banyak faktor lain yang juga bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti pola diet, dehidrasi, tingkat aktivitas fisik hingga infeksi dan pengobatan.

7. Perubahan Selera Makan

Ketika dalam keadaan stress, pola makan Anda bisa berubah total. Anda mungkin akan merasa sama sekali tidak berselera, atau sebaliknya menjadi sangat suka makan. Sebuah studi menunjukkan bahwa makan ketika sedang tidak lapar juga menjadi kebiasaan beberapa orang yang sedang mengalami stress.

Stress adalah bagian dari kehidupan, yang terpenting adalah bagaimana Anda bisa menangani semua gejala yang muncul. Jika apa yang Anda rasakan sudah tidak bisa dikendalikan, bicaralah dengan dokter. Dokter akan mengevaluasi tanda stress Anda dan kemungkinan ada atau tidaknya penyebab lain. Jika memang stress terjadi karena tekanan yang berlebih dokter biasanya akan merekomendasikan terapis atau konselor untuk membantu Anda kembali sehat.

Sumber

Mind (2013). How to Manage Stress. www.mind.org.uk
Insider (2019). 21 Sneaky Sign You’re Stressed Even if You Think You Aren’t. www.insider.com
Webmd (2017). Stress Symptoms. www.webmd.com
Healthline (2018). 11 Signs and Symptoms of Too Much Stress. www.healthline.com