Kenali Jenis-jenis USG Kehamilan dan Kegunaannya

Kenali Jenis-jenis USG Kehamilan dan Kegunaannya

Penulis: Dina R | Editor: Niahappy

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 10 Agustus 2020

 

Bila Anda sedang hamil atau sedang berencana hamil, sebaiknya Anda memiliki kesadaran akan pentingnya prenatal checkup. Setelah merasakan tanda-tanda kehamilan, akan lebih baik bila Anda tak hanya melakukan testpack. Tapi juga, langsung periksa ke dokter kandungan. Dokter pun akan memeriksa kehamilan Anda melalui USG.

USG dilakukan untuk berbagai kegunaan, seperti memastikan bila Anda benar-benar hamil, memastikan janin berkembang dengan sehat dan baik, menentukan usia kehamilan, memeriksa detak jantung janin, melihat jenis kelamin janin, memantau perkembangan janin, dan mencari masalah pada janin.

Bagi ibu hamil, tentu akan penasaran dengan keadaan janinnya sehingga ingin melakukan USG. USG kehamilan juga tidak akan berdampak negatif pada janin karena tidak memberi efek radiasi. Sehingga jika Anda ingin melakukan USG tentunya akan aman. Sebelum Anda melakukan USG, sebaiknya Anda harus mengetahui terlebih dahulu teknik dan jenis-jenis USG pada kehamilan.

Baca Juga :  11 Tanda Awal Deteksi Sedini Kehamilan 

Terdapat dua teknik USG kehamilan, yaitu sebagai berikut:

  • USG Transabdominal atau Standar

USG yang pemeriksaannya dilakukan di luar tubuh. Adapun caranya yaitu dengan menempelkan alat USG ke perut ibu yang sudah diberi gel konduktif. Selanjutnya, gelombang suara pun akan mengirimkan hasil pencitraan kehamilan pada layar monitor. USG jenis inilah yang umumnya paling dikenal oleh masyarakat.

USG jenis ini dapat dilakukan kapan saja selama kehamilan, dan hasilnya pun langsung terlihat pada monitor selama prosedur. Dengan USG standar Anda dapat melihat keadaan ketuban, plasenta, posisi kepala bayi, dan keadaan bayi di dalam perut.

  • USG Transvaginal

USG Transvaginal adalah USG yang pemeriksaanya dilakukan dengan cara memasukkan alat USG (transduser) ke dalam vagina sehingga letaknya lebih dekat ke rahim. Lalu, gelombang suara pun akan mengirimkan citra pada layar.

Teknik ini tidak menyebabkan rasa sakit ataupun risiko pada bayi bila dilakukan secara tepat. Biasanya digunakan pada tahap awal kehamilan, saat menangkap gambar yang sulit agar lebih jelas. Bisa juga digunakan bila kehamilan berisiko tinggi atau bila sang ibu mengalami masalah kesehatan.

Sementara itu, terdapat empat jenis USG kehamilan, yaitu sebagai berikut:

Baca Juga : Posisi Bayi Sungsang? Ini Tips untuk Ibu

1. USG 2 Dimensi

USG 2D adalah USG yang biasanya dilakukan selama masa kehamilan. Nah, Anda dapat melihat pencitraan janin Anda dalam dua dimensi yaitu gambar datar, tak bergerak, dan berwarna hitam putih.

USG ini dapat memberi gambaran mengenai ukuran bayi, jumlah air ketuban, dan kelainan fisik seperti halnya dapat mendeteksi ukuran kepala yang besar. USG ini akan memberi petunjuk pada Anda bila perlu melakukan tes-tes lain yang lebih mendalam. USG jenis ini prosesnya lebih mudah, dan cepat. Biayanya juga lebih murah.

2. USG 3 Dimensi

USG 3D prosedurnya sama dengan USG standar pada umumnya, hanya saja menggunakan perangkat lunak komputer untuk membuat gambar 3D. USG ini menghasilkan gambar janin yang lebih detail, utuh, dan lengkap secara lebih jelas.

Teknologi USG ini dapat melihat pertumbuhan janin hingga ke organ dalam, seperti tinggi, lebar, kedalaman janin, dan organ Anda. USG 3D juga memungkinkan untuk melihat tulang belakang yang bengkok, tumor, lilitan tali pusar, dan sebagainya.

USG 3D dapat menjadi tindakan awal  menangani kelainan pada Anda atau janin. Nah, USG 3D ini akan sangat membantu mendiagnosa masalah yang terjadi selama masa kehamilan. Jenis USG ini sebaiknya dilakukan atas saran dokter bila terdapat dugaan kelainan pada janin.

3. USG 4 Dimensi

USG 4D disebut pula dengan USG 3D yang dinamis karena bukan hanya menghasilkan gambar, melainkan video janin yang bergerak. USG ini dirancang khusus untuk memberi gambaran bayi yang lebih realistis.

Citra yang tercipta dari wajah, dan gerakan janin jadi lebih baik. Prosedurnya sama dengan USG lainnya, namun tentunya menggunakan peralatan khusus dan waktu yang lebih lama.

Nah, USG ini diperlukan ketika Anda ingin mengamati perilaku janin secara lebih jauh. Bila kondisi Anda berisiko sehingga memungkinan adanya masalah pada kondisi janin, maka tindakan ini akan disarankan oleh dokter.

Adapun kondisi Anda yang berisiko, seperti berusia di atas 35 tahun, pernah melahirkan bayi cacat bawaan, memiliki latar belakang keluarga cacat bawaan, penyakit diabetes, pernah terpapar obat-obat kimia atau sinar rontgen.

4. Ekokardiografi

Ekokardiografi janin dilakukan bila dokter merasa curiga bayi Anda memiliki kelainan jantung, pembuluh darah, hingga aliran darah. Ekokardiografi dapat melihat secara lebih rinci pada jantung janin, seperti ukuran, bentuk, struktur, dan bagaimana jantung berfungsi sehingga dokter dapat mendiagnosa masalah jantung yang dialami janin Anda.

Tes ini mirip dengan USG biasa, tetapi waktunya lebih lama. Dokter akan merekomendasikan tes ini bila Anda atau pasangan mempunyai riwayat kelainan jantung atau bila detak jantung janin tidak teratur.

Bagaimana? Anda jadi lebih tahu tentang jenis-jenis USG bukan? Segera periksalah kandungan Anda ke dokter kandungan, dan rundingkan USG jenis apa yang terbaik bagi Anda dan janin.

Ingat! Sebagai calon ibu, Anda harus memberikan yang terbaik bagi pertumbuhan janin dalam perut Anda. Nah, semoga artikel ini bermanfaat, dan dapat membantu Anda ya!

Baca Juga : 7 Tanda Kontraksi Asli Menjelang Lahiran

 

Sumber

Healthline. (2016). Pregnancy Ultrasound. www.healthline.com
Stanford Childrens. Ultrasound in Pregnancy. www.stanfordchildrens.org
American Pregnancy. (2017). Ultrasonografi: Sonogram. www.americanpregnancy.org
Vix. 6 Types Ultrasounds Performed During Pregnancy. www.vix.com