Menghitung Berat Badan Ideal dengan BMI/IMT

Menghitung Berat Badan Ideal dengan BMI/IMT

Penulis: Graminda

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari

Terakhir ditinjau: 6 Agustus 2020

 

Sering merasa terlalu gemuk atau kurus saat bercermin? Jangan ambil kesimpulan dulu! Mungkin saja pendapat anda kurang tepat.  Karena untuk cek status gizi atau berat badan ideal diperlukan metode khusus.

Ada banyak metode yang bisa digunakan untuk mengukur status gizi. Seperti rasio lingkar pinggang, tebal lemak bawah kulit, hingga tes klinis. Namun metode BMI (body mass index) atau  IMT (indeks massa tubuh) adalah yang paling mudah dilakukan.

Apa Itu BMI/IMT?

BMI/IMT adalah metode pengukuran untuk memantau status gizi orang dewasa (>18 tahun). Caranya dengan cara menghitung rasio berat badan terhadap tinggi badan.

Hasil rasio tersebut kemudian dibandingkan dengan standar nilai. Dari situ, dapat diketahui status gizi anda. Bisa jadi kurus, normal, atau gemuk.

Tapi sebelum menghitung BMI/IMT, wajib pahami dulu syarat penggunaannya. Supaya anda tidak salah mengartikan maupun menggunakan.

Syarat Penggunaan BMI/IMT

Metode BMI/IMT sangat berguna untuk mengukur status gizi sekelompok orang dengan cepat. Namun, tidak akurat untuk mengukur spesifik per tiap individu. Sebab BMI/IMT tidak mengukur komposisi tubuh anda.

Bisa jadi orang yang sama-sama punya berat badan 45 kg tapi komposisi tubuhnya berbeda. Misal salah satunya kekurangan massa lemak, sedangkan satunya lagi kelebihan massa lemak. Oleh karena itu, gunakan BMI/IMT sebagai pengukuran awal saja.

Selain itu, penting untuk ingat bahwa penggunaan BMI/IMT hanya untuk orang dewasa umum  berumur > 18 tahun. Tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil, orang tua dan olahragawan.

Baca Juga: Mengenal Manfaat Casein Protein untuk Tubuh

Rumus BMI/IMT

Rumusnya cukup sederhana dan bisa dilakukan orang awam sekalipun. Perhatikan satuan yang digunakan dan langkah per langkahnya.

Langkah

-> Hitung berat badan dalam satuan kilogram

-> Hitung tinggi badan dalam satuan meter

-> Kuadratkan tinggi badan dalam satuan meter

-> Bagi berat badan dengan hasil kuadrat tinggi badan

Contoh:

-> Berat badan A adalah 45 kg

-> Tinggi badan A dalam satuan meter adalah 1.5 m

-> Kuadrat tinggi badan A adalah 22.5 m2

-> BMI A = 20

Standar Pengelompokan Status Gizi Menurut BMI/IMT

Setelah dapat hasil BMI/IMT anda, bandingkan lah dengan standar nilai yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Berikut adalah standar nilai yang berlaku:

 – Kurus : < 18 kg/m2

 – Normal : 18 – 25 kg/m2

 – Gemuk (overweight) : 25 – 27 kg/m2

 – Obesitas : > 27 kg/m2

Jika berdasarkan contoh, maka status gizi A dengan berat badan 45 kg dan tinggi badan 150 cm masih tergolong normal.

Bagaimana hasil BMI/IMT anda? Tidak perlu terlalu cemas bila hasilnya diluar harapan. Mulai dari sekarang, ubah gaya hidup dan pola makan agar berat badan menjadi ideal.

Jangan bergantung pada obat pelangsing atau penambah berat badan. Sebaiknya mulai berolahraga rutin, konsumsi serat cukup, dan timbang berat badan minimal seminggu sekali. Yuk, sehat bersama!

Baca Juga: 7 Makanan Alami untuk Tingkatkan Nafsu Makan

Sumber

Kemkes (2003). Pedoman Praktis Memantau Status Gizi Orang Dewasa. www.depkes.go.id

NHS (2016). What is The Body Mass Index? www.nhs.uk

CDC (2018). Body Mass Index. www.cdc.gov