Gejala Penyakit Lupus dan Penyebabnya

Gejala Penyakit Lupus dan Penyebabnya

Penulis: Dita | Editor: Atsa

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 3 Juli 2020

Lupus atau yang dalam istilah kedokteran dikenal dengan nama lain Systemic lupus erythematosus merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Pada orang sehat, sistem kekebalan tubuh bertugas untuk melindungi kita dari infeksi. Namun pada penderita lupus, sistem ini malah berbalik menyerang jaringan di berbagai bagian tubuh secara tidak tepat. Akibat aktivitas yang abnormal ini, terjadilah kerusakan jaringan dalam tubuh dan munculnya berbagai penyakit.

Karena kompleksitasnya yang sulit dibedakan dengan penyakit lain, lupus kerap mendapat julukan penyakit seribu wajah. Di Indonesia sendiri belum bisa diketahui secara pasti berapa jumlah penderita ini namun diperkirakan ada jutaan kasus yang terjadi. Karena alasan ini jugalah, banyak penderita lupus yang tidak sadar menderita kondisi ini karena gejalanya menyerupai beragam penyakit lain.

Gejala Lupus

Gejala antara satu kasus lupus dengan kasus lainnya belum tentu sama. Ada penderita yang mengalami gejala dengan proses yang lambat, ada juga yang muncul tiba-tiba. Ada yang merasakan gejala ringan hingga parah, dan ada juga yang bersifat sementara hingga permanen.

Kebanyakan penderita lupus mengalami berbagai gejala ringan yang ditandai dengan munculnya episode yang disebut flare. Gejala ini akan memburuk selama beberapa waktu kemudian membaik bahkan hilang sama sekali untuk sementara waktu.

Gejala yang muncul dari lupus biasanya tergantung pada sistem tubuh mana yang terdampak. Tanda-tanda yang paling umum antara lain adalah:

• Kelelahan yang berlebihan
• Demam yang berulang
• Nyeri sendi, rasa kaku dan pembengkakan di beberapa bagian tubuh
• Munculnya ruam berbentuk kupu-kupu pada era wajah hingga menutupi pipi. Ruam juga dapat muncul di tempat lain pada tubuh. Ruam biasanya akan semakin parah saat terpapar sinar matahari
• Jari tangan dan kaku berubah menjadi putih atau kebiruan saat terpapar udara dingin atau kondisi dalam tekanan
• Sesak napas
• Sakit dada
• Mata kering
• Sakit kepala, kebingungan hingga kehilangan ingatan

Penyebab Lupus

Sistem kekebalan tubuh yang bekerja secara normal akan menyerang bakteri dan material asing lainnya agar tidak masuk ke dalam tubuh. Namun ketika menderita lupus, serangan  justru akan keliru dan merusak jaringan tubuh yang seharusnya dilindungi.

Hingga saat ini, tenaga kesehatan belum bisa memastikan penyebab lupus. Namun ada 3 faktor yang dicurigai dapat mempertinggi risiko seseorang terkena masalah kekebalan tubuh ini yakni genetika, hormon dan kondisi lingkungan.

• Faktor genetik. Beberapa gen di dalam tubuh bertugas untuk membuat sistem kekebalan tubuh bekerja dengan baik. Pada tubuh penderita lupus, terjadi perubahan dalam gen ini. Akibatnya, sistem imun tidak bekerja dengan normal. Faktor ini juga yang dianggap sebagai penyebab tubuh ‘tidak mau’ membuang sel-sel yang sudah mati. Sel-sel mati yang tertinggal inilah yang kemudian menyebabkan imunitas tubuh gagal berfungsi
• Faktor hormon. Aktivitas hormonal dalam tubuh bisa menjadi salah satu penyebab lupus. Ini tampak dari kebanyakan kasus lupus menimpa lebih banyak wanita ketimbang pria. Gejala lupus biasanya muncul saat usia penderita antara 15-45 tahun dan 20 persen kasus terjadi ketika penderita berumur di atas 50 tahun. Secara langsung, hal ini membuktikan adanya hubungan faktor hormon dengan tingginya risiko lupus
• Faktor lingkungan. Beberapa komponen yang terdapat di lingkungan seperti zat kimia dan virus konon dapat memicu munculnya lupus pada orang-orang yang memiliki faktor risiko sejak awal. Beberapa komponen itu antara lain asap rokok, paparan sinar matahari, pengobatan hingga infeksi virus.

Beragamnya gejala yang timbul membuat lupus sulit dideteksi dan hingga saat ini belum ada metode pengobatan yang bisa menyembuhkannya. Pemeriksaan dini dapat membantu Anda mengatasi gejala yang timbul sehingga aktivitas harian tidak terganggu karenanya.

Baca Juga: Mengenal Berbagai Penyebab Kanker Paling Umum

Sumber