Diet Cepat atau Diet Sehat?

Diet Cepat atau Diet Sehat?

Penulis : Dita Safitri | Editor : Atsa

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnama Sari

Banyak orang ingin menurunkan berat badan dan hampir semua ingin melakukannya dengan cepat. Tapi ternyata, orang yang kehilangan berat badannya perlahan-lahan (setidaknya 0,45 hingga 0,9 kg per minggu) cenderung lebih mudah mempertahankan berat badannya, dan tidak yoyo.

Diet sehat bukan hanya tentang mengurangi bobot tubuh tapi tentang menjaga gaya hidup sehat, termasuk cara makan dan kebiasaan berolahraga dalam jangka panjang. Lantas, apa itu diet cepat? Diet cepat adalah diet yang mengakibatkan berat badan Anda berkurang secara drastis dalam waktu singkat.

Kebanyakan orang justru menginginkan diet yang cepat, sehingga membatasi kalori secara ekstrim, bisa hanya 500 kalori per hari. Antipati berlebih dengan makanan tertentu, dan melakukan kardio sebanyak-banyaknya.

Saat melakukan diet ekstrim yang memang cepat dalam menurunkan berat badan, sebenarnya berat yang disingkirkan dari tubuh adalah air, masa otot, dan hanya sedikit lemak yang hilang.

Baca JugaKenali Perbedaan Weight Loss vs Fat Loss

Apa Bahaya Melakukan Diet Cepat?

Meskipun terdengar menggoda, diet cepat ternyata tidak dianjurkan. Orang-orang yang melakukan diet cepat biasanya memotong asupan kalori secara ekstrem. Hal ini bisa memicu munculnya banyak masalah kesehatan. Apalagi jika diet cepat ini Anda lakukan selama berminggu-minggu.

Ada beberapa risiko yang harus Anda hadapi jika melakukan diet cepat antara lain:

  • Anda akan Kehilangan Massa Otot

Kehilangan berat badan tidak sama dengan kehilangan lemak. Diet rendah kalori mungkin akan menyingkirkan lebih banyak kelebihan berat badan Anda, tapi kebanyakan yang terbuang adalah massa otot dan air.

Sebuah studi yang dilakukan terhadap 25 orang yang menjalani diet rendah kalori dengan asupan 500 kalori per hari selama 5 minggu dan 22 orang yang mengonsumsi kalori sebanyak 1.250 kalori per hari selama 12 minggu. Hasilnya, kedua kelompok kehilangan hampir sama jumlah berat badan namun orang-orang yang menjalani diet rendah kalori kehilangan massa otot 6 kali lebih banyak ketimbang kelompok lainnya.

  • Metabolisme Tubuh akan Melambat

Metabolisme tubuh Anda ditentukan oleh sebanyak apa kalori yang Anda bakar setiap harinya. Metabolisme yang lambat artinya Anda membakar lebih sedikit kalori dari yang seharusnya.  Beberapa penelitian menemukan bahwa menurunkan berat badan dengan cara mengurangi asupan kalori akan membuat tubuh membakar 23% lebih sedikit kalori per harinya.

Alasan kenapa metabolisme bisa turun adalah karena hilangnya massa otot dan penurunan produksi hormon-hormon yang mengatur metabolisme. Sayangnya, penurunan metabolisme ini akan berlangsung dalam jangka panjang meskipun Anda sudah berhenti diet.

  • Berisiko Kekurangan Nutrisi

Membatasi kalori berlebihan pasti akan berhubungan juga dengan kurangnya nutrisi harian Anda. Ini disebabkan banyaknya komponen penting seperti zat besi, protein, asam folat dan vitamin yang tidak terdapat atau menjadi sangat terbatas dalam menu diet rendah kalori.

Beberapa masalah yang mungkin muncul sebagai efek samping antara lain rambut rontok, kelelahan berlebih, buruknya daya tahan tubuh, dan banyak masalah kesehatan lainnya yang bisa muncul.

Baca JugaTips Mengurangi Massa Lemak Tubuh

Bagaimana Cara Melakukan Diet Sehat?

Tidak peduli berapa kilogram pun target diet Anda, kehilangan 5 hingga 10 persen dari total berat tubuh ternyata juga mampu memberikan banyak manfaat kesehatan. Tekanan darah menjadi stabil, kolesterol dan gula darah juga akan lebih terjaga.

Contohnya Anda memiliki berat badan 70 kg. Menurunkan 10 persen dari berat badan artinya bobot Anda harus 66,5 kg. Meskipun dengan berat itu Anda masih berada pada kisaran kelebihan berat badan, namun penurunan dalam jumlah kecil itu pun sudah bisa membantu menurunkan risiko penyakit kronis yang terkait dengan obesitas.

Penurunan berat badan yang baik hanya 0,5-1 kg saja per minggu. Jangan strict dengan penggurangan kalori yang terlalu besar, sesuaikan dengan kebutuhan kalorian Anda, dan aktivitas yang Anda lakukan. Kalori bukanlah segalanya. Anda bisa saja menjadi buncit meski kalori harian yang Anda konsumsi hanya 1.500 per hari, sementara orang lain makan lebih banyak namun badannya terlihat ideal. Yang membedakan adalah kalori dari mana yang dikonsumsi.

Anda bisa saja hanya mengurangi 200 – 300 kalori jika anda orang yang Aktif bergerak. Namun, ganti kalori Anda dengan yang baik seperti kalori dari protein ikan atau dada ayam, serta kalori dari sayur dan buah. Kalori tersebut akan terbakar lebih banyak menjadi energi daripada kalori karbohidrat dan lemak.

Jadi yang perlu Anda lakukan adalah menjaga asupan kalori dengan wajar sesuai kebutuhan harian tubuh, memilih sumber kalori yang tepat, dan menjaga kebutuhan nutrisi harian Anda tercukupi. Itu baru dari makanan saja, Anda tetap harus membiasakan diri lebih Aktif bergerak dengan rajin berolahraga. Mungkin berat badan Anda hanya turun perlahan, tapi massa otot Anda akan meningkat, sehingga badan akan terlihat lebih indah, kencang, dan ideal.

Dengan melakukan diet dalam mode wajar, Anda akan dibantu membiasakan diri untuk makan sehat dan olahraga secara teratur. Dengan begitu, penurunan berat badan bisa terus berjalan dengan konsisten dan tanpa yoyo. Selain meningkatkan kesehatan, penurunan berat badan secara perlahan-lahan dalam jangka panjang juga akan meningkatkan kesehatan fisik.

Baca Juga5 Cara Efektif Disiplin Diet

 

Sumber :
CDC (2018). Losing Weight. www.cdc.gov
Healthline (2017). Is It Bad to Lose Weight Too Quickly? www.healthline.com
Live Strong (2018). 9 Unhealthy, Even Dangerous Weight-Loss Diet. www.livestrong.com
Well and Good (2018). Is Fast Weight Loss Unhealthy? www.wellandgood.com