Dampak Kerokan bagi Tubuh

Dampak Kerokan bagi Tubuh

Penulis: Dita | Editor: Atsa

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 3 Juli 2020

 

Kerokan atau yang lebih dikenal dengan istilah gua sha merupakan salah satu teknik pengobatan tradisional di Asia. Di Cina, gua sha sering dimanfaatkan untuk mengobati rasa sakit dan tegang di otot. Sementera orang-orang Indonesia kerap menggunakannya untuk membantu meringankan masuk angin.

Sebagai teknik pengobatan alternatif, kerokan dilakukan dengan menggosok permukaan kulit dengan menggunakan alat tertentu untuk memperlancar peredaran darah. Setelah diolesi minyak, kulit dikerik dengan gerakan ke bawah dan kesamping. Langkah ini dipercaya dapat merangsang sirkulasi mikro jaringan lunak dan meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh.

Meski sudah diterapkan selama bertahun-tahun, belum begitu banyak riset yang menunjukkan tentang seberapa efektif pengobatan dengan kerokan ini. Selain itu, kerokan ternyata juga punya efek samping yang harus dipertimbangkan yakni:

1. Bisa Mentransfer Kuman

Saat proses kerokan dilakukan, permukaan kulit kemungkinan akan menjadi memar bahkan berdarah. Ketika alat yang dipakai kerokan oleh satu orang digunakan lagi pada orang lain, ini bisa menyebabkan perpindahan kuman yang tentu saja berbahaya dan tidak higienis.

Bahkan jika Anda menggunakan koin, alat pembayaran tersebut sudah sering berpindah tangan. Kuman-kuman pada koin yang begitu banyak bisa masuk kedalam kulit Anda dari kerokan. Akibatnya, jika gesekan koin menimbulkan luka, maka kuman-kuman tersebut bisa memicu terjadinya infeksi. Selain itu, logam pada koin juga bisa menyebabkan gatal dan alergi,

2. Menyebabkan Kulit Luka

Selain memar dan menyisakan bekas merah-merah, permukaan kulit juga bisa membengkak. Ini bisa menjadi sumber infeksi jika tidak ditangani dengan baik. Kalau Anda merasakan sakit yang tidak biasa pada bekas kerokan, kompreslah dengan air es dan jika dicek terjadi luka maka beri salep penyembuh luka.

3. Meningkatkan Risiko Stroke

Selain melebarkan pori-pori, kerokan yang dilakukan dengan frekuensi terlalu sering juga dapat meningkatkan risiko stroke. Pembuluh darah yang tadinya berukuran normal akan mengalami pelebaran. Jika dibiarkan, pembuluh darah bisa pecah dan orang tersebut bisa terserang stroke.

4. Menyebabkan Kecanduan

Kerokan yang dilakukan terlalu sering sangat berbahaya. Selain itu, ketika melakukan kerokan, produksi hormon endorfin di dalam tubuh akan mengalami peningkatan untuk menekan rasa sakit. Peningkatan produksi endorfin inilah yang akan membuat seseorang ingin kerokan lagi dan lagi.

5. Menyebabkan Kontraksi Dini pada Wanita Hamil

Bagi ibu hamil, pengobatan dengan kerokan sebaiknya dihindari. Ada banyak kasus yang menunjukkan bahwa kerokan saat hamil dapat memicu terjadinya kontraksi dini dalam rahim. Ini terjadi karena efek inflamasi pada saat kerokan bisa memicu tubuh mengeluarkan prostaglandin yang bisa menyebabkan kontraksi rahim.

Kerokan tentu saja tidak dilarang, selagi dilakukan dengan benar dan tidak berlebihan. Jangan lupa pastikan alat yang digunakan untuk kerokan dalam keadaan bersih dan steril agar tidak menyebabkan infeksi pada permukaan kulit.

Baca Juga: 6 Cara Mengatasi Masuk Angin

Sumber


Medical News Today (2017). Gua Sha: What you Need to Know. www.medicalnewstoday.com
Healthline (2017). Understanding Gua Sha: Benefits and Side Effects. www.healthline.com

Dinkes Banten. 2018. Ternyata Ini Loh Bahaya Kerokan, Makin Merah Justru Tak Bagus. www.dinkes.bantenprov.go.id