Kenali Gejala dan Cara Mengatasi Anemia Selama Kehamilan

Kenali Gejala dan Cara Mengatasi Anemia Selama Kehamilan

Penulis: Umi | Editor: Atsa

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 3 Juli 2020

 

Anemia pada ibu hamil merupakan salah satu risiko yang perlu diwaspadai. Hal ini karena jika tidak ditangani dengan benar, anemia selama kehamilan dapat mengakibatkan risiko terjadinya komplikasi, seperti persalinan prematur dan berat badan rendah pada bayi.

Anemia selama masa kehamilan juga meningkatkan risiko terjadinya depresi pasca persalinan hingga menyebabkan kematian. Lalu, bagaimana gejala dan cara mengatasi anemia pada masa kehamilan?

Berikut ulasan lebih lanjut mengenai gejala dan cara mengatasi anemia selama kehamilan yang dapat membantu Anda mengenali tanda-tanda peringatan anemia.

Baca Juga: Penyebab HB (Hemoglobin) Rendah saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Gejala Anemia Selama Kehamilan

Dilansir dari American Pregnancy Association, ada lebih dari 400 jenis anemia, tetapi anemia yang biasanya terjadi selama kehamilan yaitu anemia defisiensi besi, anemia defisiensi folat, dan kekurangan vitamin B12.

Ketiga jenis anemia tersebut memiliki gejala yang berbeda. Gejala anemia pada kehamilan yang paling umum meliputi kulit, bibir, serta kuku yang pucat, merasa lelah berlebihan, pusing, sesak napas, jantung berdetak cepat atau tidak teratur, tangan serta kaki dingin, telinga berdenging, dan kesulitan berkonsentrasi.

Bahkan dalam kasus anemia terparah, Anda akan sering mengalami kerontokan rambut dan bisa mengidam barang-barang yang bukan makanan, seperti tanah liat atau tepung jagung.

Pada tahap awal gejala anemia mungkin tidak jelas karena banyak dari gejala tersebut yang Anda rasakan walaupun tidak menderita anemia, maka Anda dapat membedakannya dari intensitas dan frekuensi kemunculan gejala tersebut.

Baca Juga: Serupa tapi Tak Sama, Inilah Perbedaan Anemia dan Tekanan Darah Rendah

Cara Mengatasi Anemia Pada Ibu Hamil

Anemia pada masa kehamilan sebenarnya dapat diatasi dengan cepat. Sadar kesehatan dan waspada akan gejala-gejala anemia merupakan cara dapat Anda lakukan untuk mencegah anemia selama masa kehamilan.

Berikut adalah cara mengatasi anemia selama masa kehamilan:

1. Konsumsi Makanan Kaya Zat Besi

Zat besi adalah nutrisi penting untuk membentuk hemoglobin (protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh jaringan dan organ tubuh).

Selama masa kehamilan, jumlah darah dalam tubuh akan meningkat hingga 50% dibandingkan saat kondisi tubuh dalam keadaan normal sehingga ibu hamil memerlukan banyak zat besi untuk mengimbangi kenaikan volume darah.

Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk menjaga asupan makanan yang mengandung asam folat dan zat besi selama masa kehamilan, seperti daging merah, unggas, ikan (termasuk kerang dan tiram), sayuran berdaun hijau gelap, dan kacang-kacangan.

2. Penuhi Kebutuhan Vitamin C

Anemia pada ibu hamil juga dapat diatasi dengan mengonsumsi sayur dan buah yang mengandung vitamin C tinggi, seperti jeruk, stroberi, kiwi, brokoli, kembang kol, tomat, dan paprika.

Vitamin C berfungsi membantu tubuh menyerap dan menyimpan zat besi dari makanan yang bisa mengoptimalkan jumlah sel darah merah dalam tubuh. Namun, Anda juga perlu memperhatikan cara mengolah makanannya. Hindari memasak terlalu lama, karena sebagian kandungan vitamin C pada sayur dan buah dapat menghilang.

3. Gunakan Peralatan Masak dari Besi

Melansir dari The Wall Street Journal, memasak dalam panci besi dapat berpotensi menambahkan kadar zat besi ke dalam makanan.

Peralatan masak yang terbuat dari besi mengandung sedikit zat besi yang akan menyerap ke dalam makanan. Ketika memasak, asam yang keluar dari makanan akan membantu tubuh dalam menyerap zat besi.

Langkah ini merupakan cara lain yang dapat membantu meningkatkan asupan zat besi Anda. Jangan lupa juga untuk membersihkan alat masak berbahan besi dengan benar agar tetap aman dan higienis saat digunakan.

Baca Juga: Anemia Defisiensi Besi: Pengertian, Penyebab, dan Gejala

4. Konsumsi Vitamin Prenatal

Vitamin prenatal mengandung banyak vitamin, mineral, asam folat, zat besi, dan kalsium yang sangat dibutuhkan sebelum, selama, dan setelah kehamilan untuk kesehatan ibu dan juga bayi.

Anda bisa mengonsumsi vitamin prenatal sekali sehari agar mendapatkan vitamin dan mineral penting untuk produksi sel darah merah yang cukup. Namun, Anda juga harus berhati-hati karena mengonsumsi vitamin prenatal dapat menyebabkan masalah pada sistem pencernaan bagi ibu hamil.

Untuk menghindari hal tersebut, Anda dapat mencoba mengonsumsi vitamin prenatal sebelum tidur atau bersamaan dengan makanan lain untuk membuatnya lebih mudah dicerna dan tidak membuat Anda merasa mual.

Penting juga untuk berkonsultasikan dengan dokter untuk menentukan jenis vitamin prenatal mana yang terbaik untuk Anda.

5. Konsumsi Suplemen Zat Besi

Mencukupi asupan gizi dari makanan saja mungkin tidak akan cukup untuk ibu hamil. Oleh karena itu, Anda perlu mengonsumsi suplemen zat besi untuk mencegah terjadinya anemia.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) merekomendasikan ibu hamil untuk mengonsumsi suplemen zat besi sebanyak 30 mg/hari sejak awal melakukan cek kandungan.

Salah satu suplemen zat besi yang umum diberikan pada ibu hamil yaitu ferrous sulphate. Sayangnya, suplemen zat besi memiliki efek samping, seperti diare, sembelit, nyeri pada ulu hati, hingga mual.

Oleh karena itu, konsultasikan lebih dahulu dengan dokter tentang dosis suplemen zat besi yang Anda butuhkan. Di samping itu, hindari makanan yang mengandung kafein dan tinggi kalsium saat mengonsumsi suplemen zat besi, seperti kopi, keju, yogurt, teh, dan kuning telur karena dapat menghambat penyerapan zat besi pada tubuh.

6. Lakukan Tes Darah Selama Masa Kehamilan

Risiko anemia pada ibu hamil dapat diketahui melalui tes darah. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bahkan menganjurkan setiap ibu hamil harus menjalani tes darah satu kali saat trimester pertama, kedua, dan trimester ketiga.

Tes darah biasanya meliputi tes hemoglobin (mengukur jumlah protein yang mengandung zat besi dalam sel darah merah yang membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan di dalam tubuh) dan tes hematokrit (mengukur persentase sel darah merah dalam sampel darah).

Mengalami anemia ringan saat Anda hamil adalah hal yang normal. Namun, anemia dapat membuat Anda merasa lelah dan lemah. Jika penyakit ini parah tetapi tidak diobati, hal ini bisa meningkatkan risiko komplikasi serius, seperti kelahiran prematur. Oleh karena itu, periksakan ke dokter jika Anda merasa lelah, pusing, atau mengalami gejala anemia yang semakin memburuk.

Baca Juga: 5 Jenis Vitamin Penting untuk Ibu Hamil

 

Sumber

American Society of Hematology. (2019). Anemia and Pregnancy. www.hematology.org

American Pregnancy Association. (2019). Anemia During Pregnancy. americanpregnancy.org

Healthline. (2016). 3 Ways to Prevent Anemia in Pregnancy. www.healthline.com

MSD Manual Professional Version. (2019). Anemia in Pregnancy. www.msdmanuals.com

Mayo Clinic. (2019). Iron deficiency anemia during pregnancy: Prevention tips. www.mayoclinic.org

The Wall Street Journal. (2016). Can a Pan Add Iron to Your Diet? www.wsj.com

WebMD. (2018). Anemia in Pregnancy. www.webmd.com