7 Makanan yang Sebaiknya Tidak Dijadikan Menu Sarapan Anak

7 Makanan yang Sebaiknya Tidak Dijadikan Menu Sarapan Anak

Penulis: Emy | Editor: Atsa

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 3 Juli 2020

 

Sarapan adalah rutinitas penting yang tidak boleh dilewatkan anak setiap hari. Sarapan yang sehat akan membuat anak bertenaga sepanjang hari dan siap beraktifitas. Para ahli gizi mengklaim bahwa sarapan sangat penting bagi anak-anak, karena mereka perlu mengisi pikiran dan tubuh mereka selama berjam-jam belajar di sekolah. 

Dengan makanan siap saji, tentu sarapan jadi lebih praktis dan cepat tersaji. Sayangnya, makanan ini seringkali tinggi garam, gula, dan sarat dengan kalori. Walaupun makanan siap saji terasa lezat, makanan seperti ini bukan pilihan terbaik untuk tubuh. Berikut beberapa daftar makanan tidak sehat yang justru sering sekali jadi pilihan untuk sarapan anak. Setelah mengetahui daftarnya, hindari makanan-makanan tersebut untuk dikonsumsi terlalu sering ya, apalagi saat sarapan.

1. Mie Instan

Mudah diolah dengan cepat untuk sarapan pagi. Apalagi karena rasanya yang enak, dijamin anak tidak akan melewatkan sarapan jika disuguhkan dengan mie goreng instan. Sayangnya, sudah menjadi rahasia umum kalau mie instan tidak baik dikonsumsi siapapun di pagi hari, apalagi untuk anak.

Kalori tinggi yang terdapat pada mi instan justru membuat anak cepat mengantuk. Jangan sampai anak tidak fokus saat pelajaran karena mengantuk, apalagi tertidur di kelas. Mi instan juga kaya akan kandungan natrium dan monosodium glutamate yang tidak baik jika dikonsumsi terlalu sering.

2. Selai Coklat dan Hazelnut

Beberapa produk selai coklat kacang dan hazelnut memang sedang populer beberapa tahun ini. Tak jarang anak Anda mungkin juga meminta selai tersebut. Padahal produk – produk ini dibuat dengan kandungan gula yang tinggi. Dampaknya anak Anda mungkin bertenaga di pagi hari, namun sangat lelah di siang atau sore harinya.

3. Roti Tawar dengan Selai Buah

Roti tawar dengan selai buah tampaknya seperti sarapan klasik, tetapi ini sangat kurang akan nutrisi. Didalamnya hampir tidak ada serat dan tidak akan membuat anak Anda kenyang. Sebaliknya, pilihlah roti gandum. Selai juga biasanya dikemas dengan gula yang tinggi dan pengawet. Jika ingin mencari selai, maka pastikan untuk selai yang terbuat dari buah murni dengan tambahan gula yang rendah atau tanpa gula.

4. Sereal

Sereal yang dipasarkan kepada anak-anak biasanya mengandung banyak gula untuk membuatnya enak. Perusahaan-perusahaan yang memproduksi sereal juga menggunakan maskot binatang untuk menarik perhatian anak-anak. Sehingga setiap ibu pasti pernah merasakan ributnya anak-anak saat meminta sereal. Sereal yang manis memang menjadi sarapan yang enak, tetapi tidak akan membuat anak-anak Anda kenyang sampai makan siang. 

Alih-alih sereal dengan gula tinggi, carilah opsi sereal dengan gandum utuh. Ada beberapa jenis sereal yang enak di pasaran jika Anda membaca label. Periksa kadar gula, jumlah protein, dan jumlah serat yang dikandungnya sebelum melakukan pembelian.

5. Donat

Sering sekali kita temukan donat di pasar, pedagang sarapan pinggir jalan, bahkan kantin sekolah sekalipun. Tak jarang juga orang tua membekali anaknya dengan camilan manis yang satu ini untuk sarapan, karena praktis dan tentu anak suka dengan rasa manis dan tampilan cantiknya.

Sulit untuk mengatakan tidak kepada seorang anak yang meminta donat, tetapi penting untuk membatasi asupan mereka pada makanan seperti ini karena donat sangat tinggi lemak dan kalori. Itu juga bukan cara yang bagus bagi mereka untuk memulai hari karena mereka tidak mendapatkan nutrisi yang tepat yang dibutuhkan untuk bahan bakar mereka sepanjang pagi.

6. Sosis dan Nugget

Siapa yang tidak suka sosis dan nugget? Anak-anak suka, ibu pun senang karena cepat sekali dalam pengolahannya. Hanya tinggal goreng, siap santap! Tanpa perlu repot memasak lama di pagi hari.

Meskipun sarapan pagi seperti ini mungkin merupakan tradisi akhir pekan yang populer di banyak keluarga, itu bukanlah pilihan yang bijaksana dalam hal kesehatan. Daging olahan seperti sosis dan nugget sering diisi dengan zat aditif, natrium, lemak, dan kadar kolesterol tinggi. 

Boleh memanjakan diri sesekali dengan makanan siap saji ini. Namun, jangan biasakan terlalu sering mengonsumsi sosis dan nugget instant ini. Alternatif yang bagus, Anda bisa membuat nugget homemade sendiri untuk stok selama satu minggu.

7. Fast Food

Menyiapkan sarapan rutin di pagi hari bisa menjadi kekacauan. Mempersiapkan anak-anak Anda untuk sekolah bisa menjadi malapetaka. Terkadang lebih mudah untuk membeli sarapan dalam perjalanan ke sekolah. Anak-anak Anda akan menyukai makanan ini, tetapi hidangan sarapan di restoran cepat saji bisa tinggi kalori dan lemak. 

Anda bisa membuat sandwich sarapan cepat saji di rumah, jauh lebih sehat dan kaya nutrisi. Panggang roti gandum utuh dan beri isian telur goreng, irisan daging tanpa lemak, selada, timun, tomat, serta keju rendah lemak. Sarapan ini juga mudah disantap di sekolah atau bahkan di jalan.

Baca Juga: Bahaya Junk Food bagi Kesehatan Anak

Sumber


Active Beat. Worst Foods to Feed Your Children. www.activebeat.com
Active Beat. Worst Breakfasts to Feed Your Children. www.activebeat.com
Fox News. 2016. 4 typical-but-unhealthy breakfast foods you shouldn’t feed your kids. www.foxnews.com
Women’s Weekly Singapore. 2016. Best And Worst Breakfast Foods For Kids. www.womensweekly.com.sg